[ENGLISH VERSION BELOW] Bila kerajaan menjadi korup, melukis kartunis menjadi tanggungjawab, ujar Zunar.
Kerjaan Malaysia mengumumkan pengharaman buku kartun saya “Sapuman: Man of Steal” di bawah Akta Mesin Cetak dan Penerbitan seperti dilapor media semalam (3 Oktober 2017).
Sebelum ini, buku-buku saya yang lain – Gedung Kartun, 1 Funny Malaysia, Isu Dalam Kartun (Vol 1, 2, 3), Conspiracy to Imprison Anwar, Perak Darul Kartun dan Pirates of Carry-BN juga diharamkan. Sementara buku Ros in Kangkongland dan lain-lain disiasat di bawah Akta Hasutan.
Ini adalah sebahagian dari senarai panjang tekanan dan ugutan yang dilakukan oleh kerajaan BN. Sejak 2009, pejabat saya telah beberapa kali diserbu dan ribuan buah buku kartun dirampas. Pencetak, pengilang serta kedai-kedai buku juga diserbu dan diugut. Saya telah beberapa kali ditangkap dan sekarang menghadapi sembilan tuduhan di bawah Akta Hasutan. Kerajaan juga mengenakan sekatan menghalang saya dari keluar negara sejak Jun 2016.
Kartun saya bukan lahir dari fantasi, sebaliknya ia adalah reaksi dari isu semasa, terutama korupsi. Sebagai contoh, kulit luar Sapuman adalah mengenai isu skandal 1MDB yang menyebab puluhan bilion ringgit hangus. Jika skandal ini tidak berlaku, saya tidak mungkin akan menghasilkan kartun tersebut. Jangan salahkan kartunis apabila ahli politik mencuri berbilion ringgit.
Pengharaman ini berlaku sebulan selepas Perdana Menteri Najib berjumpa dengan Presiden Trump di Washington. Tentu Perdana Menteri mengutip sedikit pelajaran dari pertemuan itu. Kalau Trump ada Islam-O-Phobia, Najib ada Cartoon-O-Phobia!
- Sign up for Aliran's free daily email updates or weekly newsletters or both
- Make a one-off donation to Persatuan Aliran Kesedaran Negara, CIMB a/c 8004240948
- Make a pledge or schedule an auto donation to Aliran every month or every quarter
- Become an Aliran member
Biar saya jelaskan. Jika kerajaan tidak suka kartun-kartun saya (saya tidak menjangka mereka akan), saya tidak ada masalah tentang itu. Tetapi jangan menterjemahkan tafsiran kamu sebagai undang-undang dengan mengharamkan buku yang memuatkan pemikiran saya. Ini bertentangan dengan Perlembagaan Persekutuan yang menjamin kebebasan bereksprasi. Saya dah berbincang dengan peguam dan akan memfail cabaran undang-undang segera.
Saya ingin sekali lagi menegaskan pengharaman ini tidak akan memhentikan saya dari melukis kartun untuk mendedahkan rasuah dan ketidakadilan. Kamu boleh mengharamkan buku saya, kamu boleh mengharamkan kartun saya, tetapi kamu tidak boleh mengharamkan pemikiran saya. Bila kerajaan menjadi korup, melukis kartunis menjadi tanggungjawab. Sekarang buku-buku saya hanya boleh dijual secara online di www.zunar.my
English version:
Zunar: Banning of Sapuman will not stop me from drawing more cartoons
The government of Malaysia has announced the banning of my cartoon book, “Sapuman: Man of Steal” under the Printing and Presses Act, as reported yesterday (3 October 2017).
Previously, my other books – Gedung Kartun, 1 Funny Malaysia, Isu Dalam Kartun (Vol 1, 2, 3), Conspiracy to Imprison Anwar, Perak Darul Kartun and Pirates of Carry-BN – were also banned. Meanwhile Ros in Kangkongland and other titles are investigated under the Sedition Act.
This is just one of the long list of harassments and intimidation by the BN governenment. Since 2009, my office in Kuala Lumpur has been raided a few times and thousands of my cartoon books have been confiscated. The printers, vendors, and bookstores around the country which carry my cartoon works were also raided. I was arrested several times and am now facing nine charges under The Sedition Act. The government has also banned me from travelling abroad since June 2016.
I don’t produce fantasy cartoons. My cartoons are the result of my reaction to current issues, especially corruption. For instance, the cover of Sapuman is about the 1MDB scandal, which involves billions of ringgit. If there was no IMDB scandal, I would not produce this particular cartoon. Do not blame the cartoonist if politicians steal billions.
The ban comes a month after Prime Minister Najib’s meeting with President Trump in Washington. Surely the prime minister has picked up some lessons. If Trump has Islam-O-Phobia, Najib has Cartoon-O-Phobia!
Let’s make it clear: if the government does not like my cartoons (and I do not expect they to like them), I have no problem with it. But you cannot translate your interpretation into law by banning a book of my thoughts. This is against the Federal Constitution, which guarantees freedom of expression.
I have discussed with my lawyers and will file a legal challenge soon.
I would like to reiterate that this ban will not stop me from drawing cartoons to expose corruption and injustice. You can ban my books, you can ban my cartoons, but you cannot ban my mind. When the government is at fault, drawing cartoons is a duty. All my books are now only available online at www.zunar.my .
Zunar is an award-winning internationally renowned political cartoonist and winner of the Courage in Editorial Cartooning Award 2011 and Cartooning For Peace Award 2016.
AGENDA RAKYAT - Lima perkara utama
- Tegakkan maruah serta kualiti kehidupan rakyat
- Galakkan pembangunan saksama, lestari serta tangani krisis alam sekitar
- Raikan kerencaman dan keterangkuman
- Selamatkan demokrasi dan angkatkan keluhuran undang-undang
- Lawan rasuah dan kronisme
Mr Zunar, congrats on your Sapu man of Steal! You are truly artistic!
Kalau tak sapu kenapa haramkan Sapuman?